2018, Tantan

Beberapa pesan masuk dari aplikasi Tantan ini.
Ternyata tidak serumit yang kubayangkan awalnya.
Aku tidak mensikronisasikan akun ini dengan Facebook seperti pada aplikasi Tinder 2015 lalu.

Singkat cerita, perjalanan menswipe dan ngobrol terasa sangat singkat.
Karena dibalasnya dengan singkat juga.
Foto yang kutampilkan tidak terlalu menarik. Hanya potret diri yg mungkin jg blurry.
Aku lupa pasang status apa, tapi sepertinya semacam "positive vibes" ya semacam itulah.

Yang aku ingat, pesan pertama berkesanku itu mendapatkan pesan dari pria yang senang kucing.
Kemudian ada juga, Wanita kantoran yang kesepian.
Seorang IT sekolah.
Seorang lagi yg terobsesi menjadi selebgram.
Lagi seorang IT di perbankan.
Ada seorang Cs e-commerce.
Wanita cina yang sangat ramah, jauh di sebrang pulau sana.
Dan seorang guru.

Aku memang saat itu tidak memfilter hanya pada Pria saja, Wanita juga.
Jadi aku mendapatkan beberapa rekomendasi baik pria & wanita.
Karna kupikir hanya teman, tidak usah membedakan gender kan.

Intensitas chat pun berlanjut.
Aku masih bermain aplikasi ini dengan mengeceknya tiap jam sekali.
Hari haid-ku pun tiba.
Karena aku masih cacar, dan mamiku masih bekerja. Lagi-lagi aku memesan kebutuhan untuk hal satu ini di Halodoc. Ditambah persediaan salep cacar.
Aku menerima barang dari kurir obat ini dengan memakai sarungtangan plastik dan lengkap berjubah, harapanku ini tidak kutularkan ke siapapun.

Yang berkirim pesan intens denganku pun semakin berkurang.
Dan aku putuskan tidak main swipe / cari match lagi.
Akhirnya tinggalah notifikasi pesanku dari :
Seorang IT sekolah, Seorang yg terobsesi menjadi selebgram itu, seorang IT yg di perbankan, seorang Cs e-commerce, dan sang guru.

Yang terobsesi menjadi selebgram inipun meminta social media Instagram. Kupikir tak ada salahnya untuk saling follow. Berawal dari Line, lalu kami pun saling follow di IG. thats it. Pesan pun selesai.

Seorang IT sekolah, pun begitu meminta aplikasi pesan lainnya yang lebih privasi katanya.
Kita pun bertukar ID Line juga.
Kira-kira itu sudah H-4 lebaran, yang mungkin jg kita baru intens bertukar pesan selama seminggu.

Hal yang sama ditanya oleh si CS, dan lagi-lagi berlanjut di Line.

Yang masih di aplikasi Tantan tinggal membalas pesan dari teman IT yang di perbankan, dan sang guru.

Aku sudah sangat lupa dengan seseorang yang tadinya masih kuharapkan ada notifikasinya. Anggap saja sang mantan. Sudah dia menghilang.
(Bersambung)



Comments

Popular posts from this blog

[Anime] My wife is a high school girl

Kemana Bunda untuk si sulung