2018, Sebelum ke Bali
Yang kutau, jarak adalah pemisah nomor 1.
Pekan ke-3 sejak pertemuan terakhir dengan kakak IT peselancar pertama *kok jd panjang*.
Singkat saja ia "Kak1" kakak yg pertama.
Kak1, Kak Ore.
Seminggu sebelum aku ke Bali untuk pertama kalinya di kantor baru ini, aku diajak makan ke restoran bertema kan "Bali" oleh Kak1.
Dia pesankan banyak menu andalan yang porsinya besar-besar, padahal kita cuma ber2.
Aku dijemput di depan rumah untuk dibawa ke area Pd.Pinang, katanya itu dekat rumahnya.
Diperjalanan, tak lupa aku banyak2 baca doa dan lihat sekitar. Aku tetap waspada karena ini orang asing. Anggap saja OJOL.
Singkatnya, setelah kami tiba dan bersantap. Magrib pun tiba.
Kami putuskan solat di tempat makan tsb, yg ternyata tidak ada musholla dan ada tempat istirahat karyawan yang apek :(
Aku sangat tidak nyaman, dan karyawannya laki2. Aku digabung di sebuah ruangan lantai 2, agak gelap. Untuk solat, tp ada karyawan prianya.
Sedangkan si kak1, solatnya di musholla sebrang resto. Huhu. Rasanya ingin aku protes "kalo ngajak solat di tmpt layak napa".
----
Selesai dari resto itu, dia sudah membawa 1 porsi ikan besar yg tadi dipesan untuk take away. Katanya untuk adiknya.
Tiba2 arah jalan pulang berubah.... aku sedikit panik jd kutanya.....
"Kita emg lewat sini tadi ya kak?"
"aku sih biasa lewat sini"
"emang ini arah kemana ?" tanyaku, krn kupikir ini arah pulang ;_;
"mau kasih ikan ini ke adikku, buat makan mereka"
"ooooh iya gak lama kan kak, mau isyaan dirumah" jawabku agak waswas
"iyaa"
masuk ke arah perumahan, dari yg jalan besar ke jalan kecil. dari lewatin mesjid ke lewatin musholla...
sampailah di sebuah gerbang bengkel, yang ternyata bukan bengkel tapi area kos-kosan.
Dia tanya "mau ikut masuk ?"
kujawab "eh engga usah kak, aku tunggu aja" lebih aman didepan gerbangnya, pikirku.
Dia pun masuk, sampai 2 menit kemudian ada seorang bapak menghampiriku dan bertanya "nunggu siapa dek?"
kujawab "ohh nunggu yang di kos, kak 1, pak"
lalu bapak tsb bilang "masuk aja, gausah ditungguin motornya. aman kok"
sketika aku bergerak mendekati pintu kos si kakak 1. dan sempat berpapasan dengan 2 adiknya, sekilas saja dari balik jendela.
"kenapa? katanya tunggu di situ" kata si kak1.
"iya td ada bapak2 katanya kedalem aja, gausah nungguin motornya" jawabku.
"oooh hahaha, iya itu bapak yg punya kos"
lalu aku pun diantar pulang.
Sampai didepan rumah, aku mau kasih uang bayar ikan dari resto tadi, ehh malah ditolak
"emangnya aku ojek apa dibayar pas sampe rumah" gitu katanya.
----
Pesan pun berlanjut dan aku berpamitan mau ke bali.
Hari-hari bekerja ku masih tenang, aku masih di sebuah divisi marketing yang tidak rumit.
Hari-hariku masih dipenuhi oleh pesan & kabar dari si kak1.
Grup Kak Ore, tdk seramai yg aku kira. Hanya bahas seperlunya saja.
Sampai suatu hari, tepatnya hari Sabtu.
Aku memutuskan untuk pergi ke Penvil. Ada bbrp barang, tepatnya Notebook & ATK yg mau kubawa travel, yang hrs kubeli di Gramedia.
Sejak pagi memang aku msh bertukar pesan singkay - sangat singkatt ke seorang guru sebut saja "Mas ini"
nah si Mas ini, tanya2 yg aku jawab singkat2 jugasi.
Sampai dia tanya : Kamu lagi apa dek
-lagi di gramedia ini, mau beli atk
-gramedia mana? sama aku yuk
-penvil mas, baru sampe
kebiasaan sarah. kalo lagi jalan sendiri senengnya bales chat, gak sadar malah kayak ngajak orang ketemuuu.
-oke, tunggu ya
-tunggu apa mas
-----
singkatnya, dari pesan yg tidak dibalas.... 15 menit kemudian si mas pun sampai di penvil
-aku jg di gramed, kamu dimananya?
HAH KAGEEEEEEET hahaha, beneran disusul dong.
Karna takut ketauan, jd kujawab jujur
-di bagian komiknya mas
sejurus kemudian
"assalamualaikum, sarah"
"ohh... iya. maaf siapa ya?"
"Mas ini"
"ohh iya, salam kenal mas ini. baru td baltes chatnya"
"iyaa, rumah saya deket darisini"
"ooh"
"udh dapet ATKnya? kok malah di tmpt komik?"
"iya udah mas, tp msh ada yg mau kucari sih spidolnya"
"ohh yaudah tempat spidol disana"
;_; pdhl msh mau liat2 komik wkwkwk
persingkat ya, selesai bayar buku & atk. kita lewat ke area kitab & quran.
aku lihat2 alqurannya menarik, cara menghafal quran pun menarik.
"kamu mau buku itu? bagus loh, saya pernah belajar juga. ada beberapa serinya dirumah"
"ohh engga mas, baru liat aja. temenku jg ada yg punya sih, nnti bisa pinjam"
"atau mau pinjam buku saya?"
JIAAAAAh
"eh engga usah mas"
"yasudah, nnti kalau memang mau belajar... pinjam ke saya aja ya"
WKWK
"saya udh dapat bukunya nih mas, Mas darisini mau kemana?"
"ohh saya mau makan nih, mau temani saya makan?"
AJAKAN MAKAN TIDAK PERNAH KUTOLAK
"ohiyaa boleh deh, mau makan apa?"
"gatau, sambil lihat2 dulu yuk"
"Iya diatas aja mas, ada foodcourtnya di lantai bioskop"
"ok, kamu mau nonton?"
"engga mas"
lanjuuut, kita akhirnya makan bakso sapi. emang ini tmpt makan yg enak sih di mol ini.
Sadar sambil nunggu pesanan dia kayak yg diem....diem....tatap....tatap
"eh maaf mas, jd dilihatin ya bekas cacarnya?"
dia termasuk yg tau aku kena cacar, dan udh chat sejak Ramadhan juga.
"gapapa kok, itu bekas perjuangan namanya"
"ohh iya perjuangan buat sembuh & ngilanginnya ;_; "
"hahaha maksud saya perjuangan ujian dari Allah"
"ohhiya sih, tp jdnya ga pede juga keluar rumah / ke kantor pake makeup tebel"
"gapapa, masih bagus kok. emangnya km pake makeup tebel apa? bedak ya?"
"iya bedaknya, ini di pegang jg bedaknya dempul"
"engga ah, msh natural. bersyukur wajahnya masih cantik"
EALAHHHHH
"iya mas, hrs lebih bersyukur skrg udh sehat"
lanjut ke ceramah singkat selanjutnya (bersambung)
Pekan ke-3 sejak pertemuan terakhir dengan kakak IT peselancar pertama *kok jd panjang*.
Singkat saja ia "Kak1" kakak yg pertama.
Kak1, Kak Ore.
Seminggu sebelum aku ke Bali untuk pertama kalinya di kantor baru ini, aku diajak makan ke restoran bertema kan "Bali" oleh Kak1.
Dia pesankan banyak menu andalan yang porsinya besar-besar, padahal kita cuma ber2.
Aku dijemput di depan rumah untuk dibawa ke area Pd.Pinang, katanya itu dekat rumahnya.
Diperjalanan, tak lupa aku banyak2 baca doa dan lihat sekitar. Aku tetap waspada karena ini orang asing. Anggap saja OJOL.
Singkatnya, setelah kami tiba dan bersantap. Magrib pun tiba.
Kami putuskan solat di tempat makan tsb, yg ternyata tidak ada musholla dan ada tempat istirahat karyawan yang apek :(
Aku sangat tidak nyaman, dan karyawannya laki2. Aku digabung di sebuah ruangan lantai 2, agak gelap. Untuk solat, tp ada karyawan prianya.
Sedangkan si kak1, solatnya di musholla sebrang resto. Huhu. Rasanya ingin aku protes "kalo ngajak solat di tmpt layak napa".
----
Selesai dari resto itu, dia sudah membawa 1 porsi ikan besar yg tadi dipesan untuk take away. Katanya untuk adiknya.
Tiba2 arah jalan pulang berubah.... aku sedikit panik jd kutanya.....
"Kita emg lewat sini tadi ya kak?"
"aku sih biasa lewat sini"
"emang ini arah kemana ?" tanyaku, krn kupikir ini arah pulang ;_;
"mau kasih ikan ini ke adikku, buat makan mereka"
"ooooh iya gak lama kan kak, mau isyaan dirumah" jawabku agak waswas
"iyaa"
masuk ke arah perumahan, dari yg jalan besar ke jalan kecil. dari lewatin mesjid ke lewatin musholla...
sampailah di sebuah gerbang bengkel, yang ternyata bukan bengkel tapi area kos-kosan.
Dia tanya "mau ikut masuk ?"
kujawab "eh engga usah kak, aku tunggu aja" lebih aman didepan gerbangnya, pikirku.
Dia pun masuk, sampai 2 menit kemudian ada seorang bapak menghampiriku dan bertanya "nunggu siapa dek?"
kujawab "ohh nunggu yang di kos, kak 1, pak"
lalu bapak tsb bilang "masuk aja, gausah ditungguin motornya. aman kok"
sketika aku bergerak mendekati pintu kos si kakak 1. dan sempat berpapasan dengan 2 adiknya, sekilas saja dari balik jendela.
"kenapa? katanya tunggu di situ" kata si kak1.
"iya td ada bapak2 katanya kedalem aja, gausah nungguin motornya" jawabku.
"oooh hahaha, iya itu bapak yg punya kos"
lalu aku pun diantar pulang.
Sampai didepan rumah, aku mau kasih uang bayar ikan dari resto tadi, ehh malah ditolak
"emangnya aku ojek apa dibayar pas sampe rumah" gitu katanya.
----
Pesan pun berlanjut dan aku berpamitan mau ke bali.
Hari-hari bekerja ku masih tenang, aku masih di sebuah divisi marketing yang tidak rumit.
Hari-hariku masih dipenuhi oleh pesan & kabar dari si kak1.
Grup Kak Ore, tdk seramai yg aku kira. Hanya bahas seperlunya saja.
Sampai suatu hari, tepatnya hari Sabtu.
Aku memutuskan untuk pergi ke Penvil. Ada bbrp barang, tepatnya Notebook & ATK yg mau kubawa travel, yang hrs kubeli di Gramedia.
Sejak pagi memang aku msh bertukar pesan singkay - sangat singkatt ke seorang guru sebut saja "Mas ini"
nah si Mas ini, tanya2 yg aku jawab singkat2 jugasi.
Sampai dia tanya : Kamu lagi apa dek
-lagi di gramedia ini, mau beli atk
-gramedia mana? sama aku yuk
-penvil mas, baru sampe
kebiasaan sarah. kalo lagi jalan sendiri senengnya bales chat, gak sadar malah kayak ngajak orang ketemuuu.
-oke, tunggu ya
-tunggu apa mas
-----
singkatnya, dari pesan yg tidak dibalas.... 15 menit kemudian si mas pun sampai di penvil
-aku jg di gramed, kamu dimananya?
HAH KAGEEEEEEET hahaha, beneran disusul dong.
Karna takut ketauan, jd kujawab jujur
-di bagian komiknya mas
sejurus kemudian
"assalamualaikum, sarah"
"ohh... iya. maaf siapa ya?"
"Mas ini"
"ohh iya, salam kenal mas ini. baru td baltes chatnya"
"iyaa, rumah saya deket darisini"
"ooh"
"udh dapet ATKnya? kok malah di tmpt komik?"
"iya udah mas, tp msh ada yg mau kucari sih spidolnya"
"ohh yaudah tempat spidol disana"
;_; pdhl msh mau liat2 komik wkwkwk
persingkat ya, selesai bayar buku & atk. kita lewat ke area kitab & quran.
aku lihat2 alqurannya menarik, cara menghafal quran pun menarik.
"kamu mau buku itu? bagus loh, saya pernah belajar juga. ada beberapa serinya dirumah"
"ohh engga mas, baru liat aja. temenku jg ada yg punya sih, nnti bisa pinjam"
"atau mau pinjam buku saya?"
JIAAAAAh
"eh engga usah mas"
"yasudah, nnti kalau memang mau belajar... pinjam ke saya aja ya"
WKWK
"saya udh dapat bukunya nih mas, Mas darisini mau kemana?"
"ohh saya mau makan nih, mau temani saya makan?"
AJAKAN MAKAN TIDAK PERNAH KUTOLAK
"ohiyaa boleh deh, mau makan apa?"
"gatau, sambil lihat2 dulu yuk"
"Iya diatas aja mas, ada foodcourtnya di lantai bioskop"
"ok, kamu mau nonton?"
"engga mas"
lanjuuut, kita akhirnya makan bakso sapi. emang ini tmpt makan yg enak sih di mol ini.
Sadar sambil nunggu pesanan dia kayak yg diem....diem....tatap....tatap
"eh maaf mas, jd dilihatin ya bekas cacarnya?"
dia termasuk yg tau aku kena cacar, dan udh chat sejak Ramadhan juga.
"gapapa kok, itu bekas perjuangan namanya"
"ohh iya perjuangan buat sembuh & ngilanginnya ;_; "
"hahaha maksud saya perjuangan ujian dari Allah"
"ohhiya sih, tp jdnya ga pede juga keluar rumah / ke kantor pake makeup tebel"
"gapapa, masih bagus kok. emangnya km pake makeup tebel apa? bedak ya?"
"iya bedaknya, ini di pegang jg bedaknya dempul"
"engga ah, msh natural. bersyukur wajahnya masih cantik"
EALAHHHHH
"iya mas, hrs lebih bersyukur skrg udh sehat"
lanjut ke ceramah singkat selanjutnya (bersambung)
Comments
Post a Comment