2018, Ramadhan

2018 saat itu, memasuki bulan Ramadhan.

Masih hari-hari adaptasi ku dengan kantor baru.
Masih ku ingat hari pertamaku bertepatan dengan hari pertama puasa, 4 May 2018.
Aku masih beraktifitas normal.
Aku masih berusaha tidak mencari kabar dari seseorang yang munculnya 3 hari sekali.

Seminggu pertama puasa, dan seminggu pertama di kantor baru menyenangkan. Dengan PR agenda persiapan Business Trip, setelah lebaran aku akan ke luar kota.
Bali akan jadi destinasi pertamaku di kantor ini, nantinya.
Entah kenapa, aku merasa sering pusing. Apa karena AC ruangan sangat dingin ya?

Puasa dan bekerja hanya selama 14 hari. Sisanya para staff diliburkan hingga H+5 Lebaran.
YEAYYYY. Baru bekerja sudah dapat libur panjang, pikirku.
Menjelang hari terakhir ke kantor, tidur di malam hari ku tidak tenang. Aku sering demam dan keringat dingin. Dan paginya aku langsung mandi untuk bersiap ke kantor.

Libur pun tiba.

Libur kerja Ramadhan pertama, kurasa saat itu hari ke 12 puasa.
Siang hari aku demam, juga meriang. Aku pusing, aku merasa lemah. Aku masih puasa tp aku hanya tidur saja. Ada bintik merah muncul di tangan dan perutku.
Ku pikir bekas gigitan nyamuk saja karena hanya kecil sekali dan 1-2 titik.

Esoknya, wajahku rasanya sangat panas.....dan beruntusan ?
Bintik merah itu muncul lagi!
Ini pasti bukan jerawat kan karena ada 3 titik berbaris di dahi.
Kalau sampai ini jadi jerawat aku kesal sekali!

Esoknya lagi, badanku rasanya makin tidak enak. Untuk solat berdiri saja entah kenapa aku tidak kuat. Tarawih pun kulakukan dirumah, dan dengan duduk pula. Duh... aku kenapa.
Usai solat, mamiku bilang bahwa budeku akan segera berangkat mudik. Yang berarti, rumahnya kosong dan harus ada yg menjaga mbahku.
Mamiku tanya apa aku bersedia seperti tahun-tahun sebelumnya, namun skrg jadi lebih cepat. Tahun lalu H-5 lebaran mereka mudik. Sekarang H-10 lebaran, mereka sudah berangkat.
Kujawab OK.

Hari akan menginap pun tiba. Aku sudah siap dengan 2 tas ku. Mamiku bilang obat-obatan sudah dibawanya, dan aku cukup membawa 2 jaket dan selimutku sendiri.
Aku masih lemas, dan bintik merah itu semakin banyak.
Dirumah jg aku tak banyak keluar kamar. Aku mulai sadar, di perutku bintik itu melenting. Seperti ada air, aku tak tau itu apa. Cacar kah ? Aku belum pernah dan tidak mau!!
Walau hasil browsing google berkata seperti itu.

Tidak ada kabar samasekali dari orang yg masih saja ku tunggu notifikasinya.
Sejak aku pindah ke kantor baru, dia bukan muncul tiap 3 hari sekali. Tapi dia baru muncul 1x dan itupun mengembalikan koper yang aku minta.
Aku ingat masih ada urusan dengannya, ada temannya yg dengan intens menanyakan kabarku dan kabar dirinya. Dia kemana, sampai temannya tdk bisa tau kabarnya juga.

Aku dan mamiku berangkat, lengkap menggunakan masker dan jaket tebalku.
Aku masih merasa meriang.
Di perjalanan pun yang singkat, aku sempat bisa tertidur.
Kala itu belum waktunya berbuka puasa, masih jam 4 sore.

Sampai di tempat mbah, aku tertidur hingga waktu berbuka. Aku demam tinggi lagi. Dan kali ini mamiku sangat sigap. Di rumah ini, beberapa hari kedepan hanya akan ada aku, mamiku dirumah ini, menjaga mbah yg hanya bisa beraktifitas di kamarnya.

Hari ke-2 aku di rumah mbah.
Punggungku gatal dan sakit, ada lentingan itu di pundakku. Rasanya sangat mengganggu, dan mamiku pun mengoleskan jamu untuk kulit. Katanya ampuh untuk cacar.
Apa ?? Cacar ???
Ya aku positif terkena cacar.
Hasil berkonsultasi online dengan Halodoc, aku pun disarankan memakai suatu merk obat salep dan kemudian aku beli dari aplikasi itu juga. Aku pun jadi tidak puasa. Aku mau segera sembuh dengan minum obat rutin.
Saat mendownload aplikasi halodoc ini, aku semakin sering membuka social media. Dan kemudian muncul iklan ini : TANTAN, temukan teman dan pasanganmu.
Sepertinya tagline nya begitu, hmmmm

Aku tau dan pernah punya aplikasi tinder 2015 lalu. Tapi tidak pernah berinteraksi chat di Tinder, hanya swipe left right saja.
Aku pun menginstall aplikasi Tantan dan mulai sign up, juga swipe kanan kiri di aplikas itu sesuai kriteriaku.
Aku membatasi hanya di lingkungan Indonesia saja.
Semakin spesifik dengan hanya area, Jabodetabek, Jawa dan Sumatra.
Responnya sungguh sangat baik........dan banyak.
Baru satu jam, tapi pesan aplikasi ini sudah 10. Hm? apa aku terlalu banyak match ?
Aku tidak terlalu paham aplikasi ini....semoga ini tidak rumit.

Saat itu yang kupikirkan hanya agar aku bisa segera sembuh, dan aplikasi ini dapat membantu aku lupa rasa gatal dan panas di kulitku.
Karena saat ini, yang kubutuhkan adalah bisa berbicara dengan oranglain walau secara daring.
(bersambung)

Comments

Popular posts from this blog

[Anime] My wife is a high school girl

Kemana Bunda untuk si sulung