Tapi aku ingin lebih

Terinspirasi dari blog seorang teman yang senang menulis dan tetap update dengan blogger-blogger lainnya :) 
Hari ini, aku memutuskan untuk ikut memulai #15harimenulisdiblog dan dengan tema #ciumanpertama.

----------

"Maukah kamu jadi pacarku?"

"Hah???"

"Iya... Aku tanya, kamu mau gak jadi pacarku?"

"Tapi kan kita... Belum lama kenal"

"Perkenalan gampang. Jawab aja dulu"

"Iya deh. Kita coba saja dulu"

----------

Namaku Satria. Di usiaku yang menginjak umur 16 tahun ini, aku... mulai berpacaran lagi setelah 2 tahun menjomblo. Pacarku seorang cewek yang lebih muda 8 bulan dariku. Namun kami seangkatan.
Namanya Lindya. Singkat saja begitu. Dia cewek yang simple, enerjik, lucu dan... polos.
Perkenalan kami terjadi sangat singkat. Namun, aku sudah mengenalnya cukup lama. Sayang... saat itu dia belum begitu mengenalku.

Aku mengenalnya saat dia menjadi murid baru di sekolahku. Walaupun, pertama aku hanya mengetahui namanya dari seorang teman. Tapi, itu cukup membuatku tertarik.
Sejak pertemuan pertama kami, aku jadi sering memperhatikannya. Dengan curi-curi pandang di setiap pertemuan, aku mengenalnya. Tak banyak waktu yang aku lewatkan bersamanya. Setelah pertemuan ketiga kami, aku... menghilang. Saat itu, aku hanya merasa tertarik saja. Tak ada perasaan lebih, seperti yang sekarang aku alami. Dia cuek. Mungkin itu sebabnya setelah aku menghilang, dia pun melupakanku. Lagipula memang selama bertemu kami hanya berkenalan sekali dan tak pernah ngobrol berdua.

Bahkan, setelah aku menembaknya dan dia bilang "kita coba saja dulu". Itu rasanya seperti mimpi.
Cewek yang telah lama aku perhatikan ini... jadi pacarku. Walaupun aku tahu, saat aku menembaknya.... dia sedang patah hati. Bisa dibilang aku ini jahat, karena memanfaatkan keadaan. Namun aku tahu, kesempatan takkan datang dua kali.

Cara pacaran kami pun bisa dibilang sedikit aneh.
Kami hanya ngobrol layaknya teman, begitu pula saat sms-an.
Sudah hampir setahun, hubungan seperti ini. Dan tak ada kemajuan yang berarti.
Memang, dalam waktu lebih dari 11 bulan ini ku manfaatkan untuk lebih mendekatkan diriku dengan keluarganya dan begitupun sebaliknya. Tapi aku ingin lebih.

----------

Siang itu, sepulang sekolah. Aku mampir dulu kerumahnya. Hari itu sepupunya akan datang dari luar negeri, makanya aku kesana.
Sampai dirumahnya, aku disuguhi sedikit camilan dan segelas jus jeruk. Tiba-tiba dia mengajak aku main PS3 punya adiknya, berdua saja. Rumahnya sepi sekali, karena keluarganya ikut pergi menjemput ke bandara. Walaupun ini bukan pertama kalinya aku ke rumahnya, tapi tetap saja degdeg-an.
Kami main PS3 bersama di ruang TV keluarganya. Saat itu kami sedang memainkan game 'Mario Bros' kesukaannya.
Tiba-tiba....

"Cit cit... Cit cit..."

Kulihat tikus di kaki Lindya.

"KYAAAAA! TIKUUUUS!!!!" dia menjerit dan dengan segera dia naik ke atas meja.

Aku yang ikut kaget jadi segera bangkit dari sofa.

"Apaan sih, Lin??? Bikin kaget aja!"

"Itu loh! Tikus tikut tikus!!!" katanya histeris.

"Astagaaa. Udahlah, udah pergi juga tikusnya"

"Huhuhuhuhu...." tangisnya.

Aku yang kaget dan tak tahu harus bagaimana secara reflek memeluknya. Dengan posisi, dia masih di atas meja sedangkan aku berdiri di atas lantai. Yang saat itu ku peluk hanyalah pinggangnya saja.
Dan dia pun turun perlahan.

"Udah udah... udah pergi kok tikusnya" sambil kubelai manja rambutnya.

Namun, dia terus mendekapku.
Mungkin reflek ya... kan dia cewek. Apalagi setelah terjadi hal yang menakutkannya.
Dia terus mendekapku hingga tangisnya berhenti.

Dia mulai menjauh dan beranjak dari dekapanku. Dia bangkit dari sofa.
Aku yang masih ingin memeluknya secara tak sadar menarik tangannya. Tapi, malah dia yang terjatuh di karpet dan aku yang menindihnya.

BUK!
"Aw.... Sakit..." katanya mengaduh.

Pasti sakit memang. Namun... tiba-tiba saja aku tersadar dengan jarak wajah kami yang begitu dekat. Secara reflek aku mencium pipinya.

"EH?" dia kaget.

Aku tau ini pasti pertama kali baginya.
Tapi, aku tak mau melewatkan kesempatan ini dan langsung menggeser bibirku dari pipinya ke bibirnya.
Inilah yang aku tunggu. Sebuah kemajuan.
Jantung ku berdetak sangat kencang. Ini pertama kalinya aku berciuman.
1 detik... 2 detik.... 3 detik.... 4... 5... 6... 7... 8...

Tiba-tiba aku sadar dan segera melepaskan diri.

"Apaan sih?!" katanya dengan suara agak tinggi. Mungkin dia marah.

"Maaf...."

Lindya terdiam. Pipinya memerah. Cantik sekali.

"Maaf ya..." kataku lagi sambil menggenggam tangannya.

Dia tetap terdiam.

"Aku pulang deh" kataku putus asa.

Sambil meraih jaket dan menghabiskan jus jeruk yang masih tersisa, aku menuju pintu keluar.
Namun, tiba-tiba dia memegang tanganku. Menahanku untuk keluar.

"Gapapa kok... lupain aja" katanya pelan.

Aku tersenyum. Kemudian ku cium jidatnya.

"Kamu cantik sekali, Lin. Jadi... maafkan aku ya"

"Iya" katanya dengan senyuman termanis yang pernah kulihat.

Dan... hubungan kami pun terus berlanjut.
Dengan kejadian ciuman pertama yang tak terduga, aku semakin mencintainya :)

Comments

Popular posts from this blog

[Anime] My wife is a high school girl

Kemana Bunda untuk si sulung