Pengalaman-ku : Karena Tidak Memotong Kuku



Kejadian ini terjadi kira-kira setahun yang lalu.
Saat itu aku sedang menginap di sebuah hotel yang berada di Surabaya. Begini ceritanya :
Hari itu sudah sore, sekitar jam 3-an.. Aku bersama sepupu-ku yang lain berencana untuk berenang di hotel yang sedang kami tempati. Kami bermain air, tertawa bersama, pokoknya kami bercebar-cebur ria..
Kulihat ada seorang anak yang terdiam di bangku pojokan. Anak perempuan dengan baju renang yang panjang dan tertutup. Biasa dipakai oleh muslimah, karena mamiku punya baju itu. Aku memberitahu sepupuku untuk mengajak anak itu berenang bersama. Namun, kami urungkan niat itu. Karena tiba-tiba ada seorang bapak yang sudah memakai celana renang dan mengajak anak perempuan itu turun ke kolam renang. Merekapun berenang bersama kami (1 kolam maksudnya). Ternyata bapak itu-lah pelatih renang anak itu. Wah, pantas saja anak itu jago berenang. Lain sekali dengan diriku (>
Aku masih bermain-main bersama para sepupuku, sedangkan sang pelatih dan anak itu sedang berlatih. Nah, saat itu kuku-ku panjang sekali. Sejak 3 hari yang lalu ada rencana untuk memotongnya, namun selalu saja ada kendala (sepele sih..). Jadi aku tidak jadi memotongnya hingga aku berenang saat itu.
Aku dan sepupuku berlomba, siapa yang paling cepat sampai di ujung kolam renang sebelah sana. Ya, kira-kira jaraknya 4 meter-lah. Aku berusaha sampai disana paling cepat. Dan akupun tak melihat ada siapa didepanku, sehingga aku hampir saja tenggelam. Aku berusaha menggapai apa saja yang ada didekatku, agar aku tak tenggelam. Karena aku merasa sudah menelan banyak air. Hingga aku gunakan kuku-ku yang sangat panjang itu untuk menggapai sekitarku. Aku merasa menyentuh sesuatu dan langsung saja aku cakar dengan sangat keras. Ternyata itu adalah punggung si bapak pelatih. Begitu sadar, aku sangat-sangatlah kaget! Jujur saja muka bapak pelatih  itu cukup sangar dan badannya gemuk. Jadi aku takut sekali dia akan memarahiku. Tapi, tak disangka.. Dia hanya berkata, "aduhh... kok saya dicakar ??" katanya. "Maaf..Maaf.. Maaf pak, gak sengaja.." kataku sambil menundukkan muka. "Hahaha... Iya, gak papa kok.. Tapi nanti kuku-nya dipotong ya.." katanya ramah sambil tersenyum. "Iya pak.. Sekali lagi maaf yaa.." kataku sambil berlalu. Ohhh... Kaget aku! Ternyata bapak itu baik sekali. Memang tak boleh ya, kita hanya menilai dari tampangnya saja. Setelah itu aku segera naik ke daratan dan duduk terdiam, sambil meminum jus yang tadi kubawa. Haaa... Segar sekali jus itu dibandingkan air kolam yang berkaporit.
Hari itu adalah hari yang berharga bagiku.... Hehehhe..... ^^

Comments

Popular posts from this blog

[Anime] My wife is a high school girl

Kemana Bunda untuk si sulung