untold story published
Beberapa minggu belakangan, di keluarga inti mulai mempertanyakan kisah asmara sang adik
perempuan, 26tahun single, kerja masih semi full time (fulltime wfh tapi gaji part time)
tidak pernah ada romansa - atau mencoba berpasangan/berpacaran dalam hidupnya
dan cerita lainnya yang seumuran dengan dia akan melanjutkan hubungannya ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan.
Otomatis, orangtua kelahiran 60-70an masih sangat beranggapan 'jangan ketinggalan' 'kamu kapan' dan lain sebagainya....
Dimana di sisi lainnya, kacamata sang kakak, 27tahun - menikah - anak 1 - dengan kehamilan anak ke2, menjalani drama dalam kehidupan pernikahannya....
Menjadikan kakak kemudian berpikir, hm... Tidak ada yabg harus diburu-burukan, disegerakan, selama semuanya dirasa belum tepat.
Belum pula adik ini merasakan lelahnya berjuang sendiri, single, fulltime menguras tenaga dan waktu.
Jadi sebaiknya biarlah adik dengan waktunya, timingnya sendiri. Begitu pula caranya kakak meyakinkan keluarganya, orangtuanya. Semua akan terasa tepat, NANTI ketika memang sdh waktunya.
Daripada menyesal kehilangan waktu.
Comments
Post a Comment