Level Rezeki

"Tadi aku baru dikasih tau juga maknanya rezeki dari Allah itu ada batasannya kalau memang manusia sudah mau ketemu ajalnya. Pas kakeknya sakit, dan ternyata sampai meninggal. Pas waktu makan itu selalu dimuntahin lagi, padahal udah kesuap masuk mulut tapi keluar lagi. Itu lah maksudnya kalau memang makan, makanan, dan rasa nikmat makan sudah bukan rezekinya lagi sampai ajal tiba".

Ceritanya di telepon, sambil aku masih berkutat depan laptop di hari pertama menginjakkan kaki di tempat baru dengan kerjaan yang baru juga. Dan pikiran yang masih Bete karena inget kalau pemikiran rezeki itu datangnya dari cerita mantannya yang Alhamdulillahnya sudah menikah dan lagi berkunjung untuk kasih undangan di Jkt.
Banyak alasan yaa untuk ketemunya, hmmmm.

Tapi siapa sangka juga, kalau ternyata pembicaraan saat itu jadi membawaku bertemu dengan penbahasan rezeki rezeki lainnya. Yang ternyata ada levelnya, seperti yg diceritakan Bu Mia dalam serial lanjutan dari cerita Bian & Tari. Wedding agreement film yg lagi nowshowing lohhh #brbbookingtapimikirapabacanovelnyaajaya

Lebih lanjut dijelaskan dalam serial nya, rezeki itu ada yg level pertama #1.
Rezeki anggota tubuh. Karena sudah design Allah sejak lahir, tinggal kita maintain. Rezeki sehat, nikmat makan dan harta juga, yang psti akan kita rasakan. Contohnya orang gila, walaupun gila tapi tetap makan, mandi, berpakaian. Karena sudah designnya semua yang ada padanya sudah sesuai porsi rezekinya, walaupun dia gila tetap hidup dengan layak.

Kemudian level #2 rezeki yang dipaksakan.
Inginnya mobil,motor,rumah. Bisa ada, tapi dipaksakan. Harus hutang, hutang boleh tp riba yg tidak disarankan krn akan menyesatkan dan menyulitkan diri sendiri. Tapi rezeki ini lebih nikmat dari reseki #1, kenapa?
Karena pertanyaannya begini: siapa yg akan lebih bersyukur, punya kedua mata yg bs melihat dan sehat? Atau yg liat punya mobil fortuner??[bersambung]

Comments

Popular posts from this blog

[Anime] My wife is a high school girl

Kemana Bunda untuk si sulung