Berdarah untuk hidup, kaya namun mati

Apaan sih Sar, istilahnya kok aneh?

Jadi,
ini istilah atau ungkapan untk kondisi diriku saat ini.
Perjalanan Kalibata / Warung Jati - Kelapa Gading membuatku sadar ada harga yang harus dibayar di setiap perjuangan, ada darah yang harus dikorbankan untuk tetap hidup tenang.

Dan Perjalanan karir 2-5 bulan lalu membuktikan, bisa kaya namun rasanya bisa mati kapan aja.
Tidak perlu terlalu bersusah, tidak setiap hari lebih tepatnya. Namun.... bisa mati setiap deadline atau dihantui kematian.

Lebay banget!!!!!!!

Tapi emang beneran.


Jadi, di perusahaan D (berarti perusahaan ke-4 yang aku pernah gabung) angka yang dibayarkan banyak....namun ternyata tidak seberapa.......JIKA......tidak mau benar-benar siap menjadi tameng alias bisa bangkrut kapan saja. Harus kuat didepan siapapun demi nama perusahaan. Dan aku memilih mundur, ketika performaku tidak maksimal.

Lalu di kantor E (buah dari perjalanan dengan perush.D) aku bergabung dengan seorang mantan klien yg kemudian merekrut dan berani membayar sama dengan yg sebelumnya dalam hitungan penuh. Namun memberikan efek stres luarrrrbiasaaa. Bisa mati berdiri rasanya tiap ada deadline,  yang deadlinenya setiap hari!!!!
kecuali disaat mendekati gajian dan pasca gajian, karena gajiannya TERLAMBAT.
Huff....

Kemudian aku berpisah dan memilih untuk memulai bergabung di perusahaan F. Yang memakan jarak namun ketika masih dalam masa training (perjalanan) terasa melelahkan.
Demi hidup yang aman, tentram dan sejahtera juga HEMAT..... perjalanan dengan biaya 23-25ribu saja transitnya 3-5x. Berdarah sih tidak, tapi lelah untuk kehidupan yang lebih baik

Pasti kayak yang berlebihan banget, apacoba lelah baru juga 17-20km doang.
Karena aku membandingkan dengan seorang sahabat yang biasa menempuh Cijantung - Sudirman dan ternyata itu > 20km away :(
Semangat kamu, sayang!!

Lelah kita untuk kesejahteraan rakyat. Rakyat perut.
Cerita perjalanannya jadi next chapter yhaaa...........



bersambung






Comments

Popular posts from this blog

[Anime] My wife is a high school girl

Kemana Bunda untuk si sulung